Masya Allah! Rama, Remaja 16 Tahun Asal Bekasi yang Hafal 30 Juz Alquran dalam Tiga Bulan
Kisah inspiratif datang dari Reyden Feter Rama Armanda. Remaja 16 tahun asal Sukakarya Kabupaten Bekasi ini berhasil menghafalkan 30 juz Alquran dalam tempo hanya tiga bulan.
Prestasi ini sukses dicapai selama masa karantina di Yayasan Karantina Tahfizh Al-Qur’an Nasional di Kuningan.
Alhamdulillah bisa menjadi bisa salah seorang hafiz (penghafal Alquran). Semoga menjadi berkah,” kata Rama panggilan sehari-harinya saat ditemui di kediamannya di Kampung Rawa Keladi RT 002/02 Desa Sukaindah Kecamatan Sukakarya Kabupaten Bekasi, Rabu 20 Mei 2020.
Baca Juga: Di Tengah Pandemi Covid-19, Remaja Masjid Ajak Salat Idul Fitri di Rumah
Remaja kelahiran Cikarang, Bekasi 31 Oktober 2004 silam itu mengaku prestasi nya tersebut tidak terlepas dari dukungan orang tuanya yang menginginkan dirinya untuk menjadi seorang hafiz atau penghafal Alquran.
“Rama ingin sekali membanggakan papah dan mamah. Rama ingin membuat mereka tersenyum di dunia dan akhirat dengan memberikan mahkota surga untuk mereka berdua. Rama ingin bisa masuk surga bersama-sama dengan kedua orang tua,” kata putra dari pasangan Karman Supriadi dan Maryanti ini.
Meski kondisi ekonomi keluarganya serba pas-pasan, namun tidak menyurutkan semangat putra pertamanya itu untuk mewujudkan keinginannya menjadi penghafal Alquran, dan bercita-cita ingin menjadi seorang pakar ilmu Alquran.
“Jika sudah selesai SMA atau Aliyah, saya ingin belajar di Timur Tengah,” kata dia.
Rama mulai menghafal Alquran sejak September 2019 lalu, kemudian berhasil merampungkan hafalannya tepat pada 31 Desember 2019. Dengan prestasinya itu, Rama pun diwisuda pada 5 Januari 2020 di Kuningan.
Ia juga mengaku memiliki waktu khusus untuk menghafal Alquran pada saat menjadi santri di Yayasan Karantina Tahfizh Al-Qur’an Nasional.
Setiap usai shalat subuh ia menyetor hafalannya kepada ustaz. Kemudian dalam waktu setengah jam mendapatkan hafalan Alquran sebanyak satu halaman. Lalu ia melanjutkan hafalan ketika waktu dhuha hingga menjelang siang.
Bahkan, ketika waktu istirahat siang usai shalat dzuhur dirinya juga memanfaatkannya untuk membuka lembaran Alquran.
Aktivitas itu biasa dilakukan hingga menjelang waktu shalat ashar. Ditambah lagi usai shalat ashar hingga menjelang maghrib, ia juga melakukan muraja’ah hafalannya.
Aktivitas yang sama juga dilakukannya usai magrib dan isya, semua itu dengan tujuan agar hafalannya semakin lancar.
Menurut Rama, kunci utama untuk menjadi seorang penghafal Alquran yakni harus mempunyai kemauan yang kuat. “Kalau dari awal kita mempunyai kemauan kuat, insya Allah ada saja jalannya, dan semua yang sulit pasti jadi mudah,” ujarnya.
Menurutnya, trik untuk menghafal Alquran dan menjaga hafalan ialah dengan cara muraja’ah atau pengulangan hingga melekat dalam ingatan. Dalam muraja’ah setiap orang berbeda-beda dalam durasi dan kecepatannya.
Bahkan, kata dia, menghafal dan menjaga hafalan Alquran butuh stamina ekstra. Jika tidak diulang-ulang, maka hafalan Alquran bisa hilang. Kualitas hafalan pun tergantung pada muraja’ah.
“Kalau muraja’ah-nya benar, insya Allah target menghafal terpenuhi dan hafalan 30 juz terjaga asal terus konsisten. Rama berpesan agar semua para penghafal Alquran untuk memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya,” kata alumnus SMP IT dan Ponpes Umar Bin Khatthab Tambelang ini.
Ketua Yayasan Karantina Tahfizh Al-Qur’an Nasional (YKTN) Kuningan, Ustadz Ridwani, S.Thi, Al Hafizh mengatakan, Rama merupakan santri yang memiliki semangat tinggi dalam menghafal Alquran ketika menjalani masa karantina.
Ia pun mengapresiasi prestasi yang diraih Rama di usia yang relatif muda. “Saya berharap Rama istiqamah dengan Alquran dan menjadikan Alquran sebagai pelita dalam hidup,” ucapnya.
Comments
Post a Comment